Kamis, 11 Juli 2013

BAHAYANYA TIDUR SETELAH MAKAN SAHUR


Tidur setelah sahur memang tidak haram tetapi banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan. Nabi Muhammad SAW telah memberikan tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsak.

Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan.Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat.

Rasulullah SAW bersabda,"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).

Dari Segi Kesehatan

Dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak antara lain Menurut Pramono, ahli gizi dari RSUD Ulin Banjarmasin perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.

Akan terjadi refluks, karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur. Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit.

Tidur sehabis sahur juga bisa mengakibatkan gangguan pencernaan. Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/terlambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan.

Meningkatnya risiko terkena stroke karena berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.

(AshokoBlog TEGAL)

Hal yang Membuat Puasa Sia-Sia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNBaqfpLqX68317ANEbqIgQ67RcUPNKwtQcLQ8_YsntMd1o-gjXzygBWBddA_HcbPjrzYToIQEWKokqG5WGLuRhiljwnKPG7HbvjCJue35BGYNiV3dPnyNyIQKjv0ey91oul4tPgJlb6Dp/s320/Puasa.jpg

BERKATA DUSTA (AZ-ZUUR)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (H.R. Bukhari)
Apa yang dimaksud dengan Az-Zuur? As-Suyuthi mengatakan bahwa Az-Zuur adalah berkata dusta dan menfitnah (buhtan). Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah larang. (Syarh Sunan Ibnu Majah, 1/121, Maktabah Syamilah)

BERKATA LAGHWU (sia-sia) DAN ROFATS (porno)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa.” (H.R. Ibnu Majah dan Hakim)

Apa yang dimaksud dengan Laghwu? Dalam Fathul Bari (3/346), Al-Akhfasy mengatakan : “Laghwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak bermanfaat.” Lalu apa yang dimaksudkan dengan Rofats? Dalam Fathul Bari (5/157), Ibnu Hajar mengatakan : "Istilah Rofats digunakan dalam pengertian ‘kiasan untuk hubungan badan’ dan semua perkataan keji.”

MELAKUKAN BERBAGAI MAKSIAT

Jabir bin 'Abdillah memberikan nasehat yang baik “Jika engkau berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah engkau jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat Latho'if Al-Ma’arif, 1/168, Asy-Syamilah)

(AshokoBlog TEGAL)

KEUTAMAAN DI BULAN RAMADHAN

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
“Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu :
  1. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi ALLAH daripada aroma kasturi.
  2. Para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka.. ALLAH  'Azza Wajalla setiap hari menghiasai Surganya, lalu berfirman (kepada surga): “Hampir tiba saatnya para hambaku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu.”
  3. Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada umatku ampunan pada akhir malam.”
Rosululloh SAW ditanya: “Wahai Rasulullah apakah malam itu lailatul Qadar..?? Jawab beliau: “Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya. (HR. Ahmad)